Pak Kasdi, Tukang Becak asal Banjarnegara |
Mungkin bagi kalian yang memiliki
harta lebih, sebungkus nasi tidak ada harganya. Tapi, bukan untuk Pak Kasdi
tukang becak asal Banjarnegara yang telah menggeluti profesinya selama 25 tahu.
Baginya uang sekecil apapun mampu mengusap keringat di bahunya. Apalagi dibulan
Ramadhan ini, tenaga yangharus dikeluarkan lebih besar dibandingkan bulan-bulan
yang lain. Akan tetapi, semangatnya terlihat jelas saat ia mengayuh dan dengan
lebarnya ia tersenyum.
Biasanya
Pak Kasdi mangkal di perempatan Karangsentul, baginya pangkalan mana saja
semuanya sama, tidak ada bedanya.
Saat
hari-hari biasa sekitar jam 12 siang Pak Kasdi pulang untuk makan siang. Tidak
seperti bulan ramadhan ini “Penghasilan berkurang sedangkan pengeluarannya
bertambah. Upah yang diterima tergantung penumpang dan pertimbangan jauh
dekatnya tujuan.” Keluhnya.
(Ghalia-Githa-Fitri)
Comments
Post a Comment