Engkau lahirkan sesosok insan
Di balik kerasnya
kehidupan
Dia suci…….
Dan bersiap mengisi kertas
putih
Dengan tinta dariNya
Waktu berlari begitu
cepatnya
Dan dia tumbuh dalam
balutan kasih
Tetapi dia tersadar
Dia
berdiri dalam kegelapan
Dia bertanya?
Dengan siapa aku bernaung
Aku buta….
Hanya sepi yang menemaniku
Rumput menangis
melihatnya
Burung pun tersenyum
Mendengar bisikan
qalbunya
Begitu kerasnya kehidupan
ini
Tanpa dua buah mata di
wajahnya
Dan dia harus hidup
Dengan sebatang kayu yang
menuntunnya
Tuhan…….
Adilkah semua ini
Biarpun aku buta
Tetapi, aku mau hidup
seribu tahun lagi
Comments
Post a Comment