Nama : Nurul Fitri
N.N : NF-3017-12
Langkahku ragu-ragu. Seperti ada yang
mengganjal dihatiku. Aku rasa ada sesuatu yang akan terjadi. Tenggorokanku pun
terasa kering bersurut air liur, setelah ku dengar suara yang tak asing bagiku.
“mau jadi apa kamu?”
“ aku sudah besar. Masih haruskah tiap langkahku ditentukan ayah?”
tanggap adiku.
Kau anak perempuan ! Tak pantas tingkah lakumu seperti itu ! Ikut -ikutan teman yang nggak bener ! Keluyuran..!!!
kalau nggak mau nurut ayah , pergi saja sana! Cari kehidupan yang bebas! “bentak ayah”
“aku benci ayah!”
“breeedd...!!!” suara pintu kamar adiku
Aku bingung harus berbuat apa. Jari tanganku pun jadi lampisan gigiku yang ingin menggigit tulang. Akhirnya ku putuskan mengetuk pintu dengan tas tergendong yang habis dipakai bermain bola tadi .seolah-olah tak mengetahui apa yang terjadi, ku bertanya pada ayah
“mau jadi apa kamu?”
“ aku sudah besar. Masih haruskah tiap langkahku ditentukan ayah?”
tanggap adiku.
Kau anak perempuan ! Tak pantas tingkah lakumu seperti itu ! Ikut -ikutan teman yang nggak bener ! Keluyuran..!!!
kalau nggak mau nurut ayah , pergi saja sana! Cari kehidupan yang bebas! “bentak ayah”
“aku benci ayah!”
“breeedd...!!!” suara pintu kamar adiku
Aku bingung harus berbuat apa. Jari tanganku pun jadi lampisan gigiku yang ingin menggigit tulang. Akhirnya ku putuskan mengetuk pintu dengan tas tergendong yang habis dipakai bermain bola tadi .seolah-olah tak mengetahui apa yang terjadi, ku bertanya pada ayah
“ibu mana yah”?
“di kamar”“hena?”
“jangan kau tanya adik kecilmu yang kurang ajar itu!!” bentak ayah
Bodohnya aku ,sudah tahu ayah sedang marah malah di ajak ngobrol. Sebenarnya dalam benak hatiku ada rasa iri. Aku ingin jadi adiku. Selalu diperhatikan.walau dibentak bentak, tetapikan semua keinginanya selalu terwujud. Hanya saja ayah terlalu mengkhawatirkanya . Tidak seperti aku, udah dibentak nggak diperhatiin juga. Kenapa aku nggak terlahir menjadi seorang perempuan?
Oh,tidak....... konyol !!
bersambung...
Comments
Post a Comment