Skip to main content

BERJUANG DEMI PENDIDIKAN



           Di suatu desa tinggalah sebuah keluarga yang beoleh di bilang berekonomi rendah. Keluarga ini terdiri dari seorang ibu dan seorang putrinya. Ibu Dewi dan Anisa, ibu Dewi adalah seorang janda dan Anisa adalah putri tunggalnya. Anisa masih duduk di kelas V SD.
        Sudah beberapa hari ini dia tidak berangkat sekolah tanpa keterangan. Tiada satu temanpun yang tau kenapa dia tidak berangkat sekolah. Ketika pelajaran matematika, seperti biasanya bu guru selalu mengabsen sebelum pelajaran di mulai. Satu persatu bu guru mengabsen, saat beliau menyebut nama Anisa ternyata tiada jawaban. Beberapa saat kemudian salah seorang siswa menjawab “ Anisa tidak berangkat bu “, jawab salah seorang siswa. “ kenapa apakah dia sakit “, Tanya bu guru. Tak ada satupun yang menjawab, tiba-tiba bu guru mendekat kea rah Ani teman sebangku Anisa. Bu guru bertanya “ apa kamu tau kenapa dia tidak berangkat hari ini.?”. “mungkin dia sakit bu”, jawab Ani. “Nanti sepulang sekolah kamu antar ibu ke rumah dia ya,!” perintah bu guru.
        Setelah bel pulang sekolah Ani menuju ruang guru. Sesampainya di ruang guru ternyata bu guru sudah siap. Sesampainya di rumah Anisa ternyata dia tidak di temui, hanya ibunya yang di rumah. Satelah beberapa saat berbicang-bincang dengan ibu  Anisa, ternyata dia pulang dengan membawa bakul berisi pakian.
        Saat dia masuk ke ruang tamu dan berbincang-bincang dengan beliau, ternyata dia tidak berangkat sekolah karena dia tidak memiliki biaya untuk membayar uang sekolah. Karena ibunya hanya bekerja sebagai penjual gorengan keliling. Hasilnya sudah mencukupi untuk keperluan sehari-hari saja mereka sudah merasa cukup. Namun karena dia anak yang berprestasi akhirnya bu guru memberi saran untuk tetap sekolah agar tetap dapat metaih cita-citanya. Dia tidak perlu memikirkan biaya karena bu guru akan mengusulkan Bntuan Oprasianal Sekolah (BOS) untuknya.
        Akhitnya dia dapat bersekolah kembali, selain bersekolah dia juga menjajahkan gorengan ibunya di kantin sekolahnya. Dia tidak pernah menyerah ataupun minder dengan teman-temannya. Dan dia selalu brsemangat untuk meraih cita-citanya.

( PW-0815-2013 )


                                                                                       

Comments

Popular posts from this blog

Harapan Menyambut Semester Genap

Windi Saputri dan Verliani Nur Adzani SMANDA UpDate Liburan semester 1 telah usai, itu artinya kini para murid sekolah, termasuk para siswa SMA Negeri 2 Purbalingga telah memasuki semester 2. Segenap agenda yang telah direncanakan kini ada di depan mata. Berbagai perbaikan seperti peningkatan semangat belajar pun harus segera dipenuhi agar di semester 2 ini dapat membawa revolusi yang lebih baik dari semester 1. Verliani Nur Adzani yang merupakan salah satu siswa kelas X MIIA 4 ini menuturkan bahwa di semester 2 ia tidak menambah atau mengurangi jam belajarnya, masih sama seperti dulu dan lebih meningkatkan semangat belajar. “Kalo udah ngerasa males belajar biasanya aku lebih suka ndengerin musik, makan yang banyak dan minta motivasi orang tua untuk menjaga agar semangat itu tetap ada,” ujar Verli. Hal itu serupa pula dengan Harris Afriantono. Siswa yang telah berhasil meraih peringkat 2 di kelas X MIIA 4 ini juga menyikapi semester 2 dengan menambah semangat belajar, walaupu

Ruang Kelas Baru, Semangat Baru

SMANDA UpDate Pembangunan ruang kelas baru telah selesai. Ruang kelas baru ini sudah mulai dipergunakan untuk kelas XI IPA 1 sampai XI IPA 4, yang letaknya berderet persis. Pembangunan yang memakan waktu sekitar 4 bulan dan telah selesai pada awal semester 2 ini disambut rasa senang oleh para siswa dari XI IPA yang menempati ruang tersebut. Pasalnya, para guru memang menjanjikan para siswa bahwa ruang kelas yang baru akan segera dapat dipergunakan untuk kegiatan belajar mengajar pada awal masuk sekolah yaitu awal bulan Januari. Sebelumnya, kelas XI IPA 2 sempat mempergunakan ruang laboratorium kimia. Sedangkan kelas XI IPA 3 sempat mempergunakan ruang laboratorium fisika. Dan kelas XI IPA 4 menggunakan ruang kelas biasa, yang sekarang menjadi ruang Pendidikan Agama. "Ruang kelas yang baru ini nyaman rasanya. Mungkin kar ena masih baru, meja kursi serta papan white board pun masih baru dan bersih tanpa coretan. Hanya saja, papan tulisnya kurang panjang." ungkap Ama

Berbeda, Raport Kurikulum 2013

SMANDA UpDate Sabtu (21/12) penerimaan raport di Purbalingga diadakan secara serentak pada hari ini. Namun ada yang berbeda dengan tahun ini, yaitu raport K urikulum 2013 yang memang berbeda dengan model raport kurikulum sebelumnya.  Untuk siswa kelas XI dan XII SMA model raportnya tetap menggunakan model raport KTSP 2006, namun untuk siswa kelas X SMA model raportnya menggunakan model raport baru yaitu model raport Kurikulum 2013.  Keadaan ini awalnya membuat para siswa dan orang tua kebingungan, karena model raport sekarang berbeda jauh dengan model raport sebelumnya. Model raport yang sekarang lebih mirip dengan model nilai di perkuliahan. “Saya bingung membaca nilai raportnya, soalnya pembagian nilainya ada 3 yaitu nilai pengetahuan, nilai keterampilan dan nilai sikap.” Ungkap salah satu siswa kelas 10 IIS 4.  Namun menghindari hal tersebut akhirnya pihak sekolah sebelum pembagian raport, wali kelas terlebih dahulu menjelaskan tentang model raport K urikulum 2013 dan me