Katanya, wanita hanya sebuah
boneka.Katanya pula, hanya wanita yang sempurna yang mampu masuk ke dalam
hatinya. Hanya karena wajah tampan dan otak
geniusnya. Cowok yang kabarnya
mantan ketua OSIS itu, dulunya
hanyalah seorang siswa SD biasa. Seorang cowok yang perawakannya tak terlalu
tinggi, tapi berkulit putih dan berambut hitam lebat itu.Dengan berani dan
tanpa basa basi menghina aku.Tak sekedar menghina wanita tetapi juga menghina
orang-orang yang mungkin lebih bodoh darinya.Aku sempat berpikir, apakah dia
sehebat itu?sampai tega menghinaku karena nilai ujiannya lebih tinggi dariku.Tapi
mengapa karena hinaannya justru aku mencintainya. Dan mengapa cinta pertamaku
harus pada dia,yang jelas-jelas telah
menghinaku.
Dia.....
Dia....
Coba
pandanglah diriku, tatap mataku lekat-lekat. Aku juga tidak tahu, hatiku itu terbuat dari apa. Yang jelas sampai detik
ini aku masih saja mengingat dirinya, suara dan tawanya saat itu. Cowok yang
dulu mantan ketua kelasku itu mengapa harus masuk dalam hatiku.Dan mengapa dia
membuat hatiku bertanya-tanya.
Mantan ketua kelas yang sombong, yang sekarang berjalan tegap dan lurus ke
depan, mungkin malah sedikit mendongak ke atas. Untuk memperlihatkan wibawaannya
sebagai seorang mantan ketua kelas dan
ketua OSIS itu. Dia juga mengatakan pada
teman-temannya, bahwa dia sangat bangga dengan jabatannya dulu, sering
berbicara di hadapan umum dan di puji-puji semua orang. Tapi, apakah dia tidak
dapat mendengar kata hatiku yang selalu menjerit tiap kali ku ingat dia? Jika
dia masih mendapatkan jabatannya
itu,apakah dia bisa memikirkan, apa yang kudapat darinya selama aku memendam
rasa cintaku padanya? Penghinaan dan
cacian.Seorang yang kini bersekolah di SMK 1 BAWANG itu nampaknya belum berubah
sifat sombongnya.
“Hati-hati kalau jalan”ucapnya saat itu dengan tegas. Tidak! Itu tidak boleh
terjadi.Aku tidak boleh mencintainya lagi, aku takut terluka lagi. Setahun, dua
tahun, bahkan lima tahun aku berusaha mati-matian melupakannya, hanya sekedar
bertemu sesaatku mampu membuatku kembali mencintainya lagi.Haruskah cinta yang
dulu ku buang kini bersemi kembali.
Kira-kira, harus bagaimana sikapku agar ku mampu melupakannya? Apakah dengan menerima cinta
yang lain? Oooh...sungguh gila diriku.
Jemariku berputar-putar mengitari tombol hp. Hendak menekan tapi urung.Ragu,
sangat-sangat ragu.Jariku menari-nari seperti tarian orang gila yang tak tahu
arah dan tujuan.Sebentar-sebentar aku mendesah.Menatap jendela kamarku dan kemudian
menunduk. Hand phone itu kuletakkan
kembali, dan aku beranjak mengambil sebuah buku harian yang sedikit usang,
yang ku dapat dari sahabat penaku dulu.
Masih dapat kurasakan jabatan
tangannya yang mampu menggetarkan hatiku sedemikian dalam.Senyumannya dan tatapannya
yang juga mampu melukai hatiku.Hingga menusuk pula ke dalam rongga dadaku.
***
Mantan ketua OSIS yang sombong. Aku
mengingat kembali memori tiga tahun yang lalu, saat aku berangkat pagi-pagi
sekali,hanya untuk melihatnya karena kami tidak
satu sekolahan lagi . Mengayuh sepeda dengan perlahan demi melihatnya.
Dan teringat pula akan sebuah kenangan lucu, saat aku memanggil nama sahabatku tetapi yang ku ucap
justru namanya . ”Iqbal!”teriakku,membuat teman-teman sekelasku tertawa.
Mantan ketua OSIS....
Terakhir, aku menangis saat bermimpi
tentang dirimu.Malam itu, aku tiba-tiba memimpikanmu.Kau duduk di bangku
panjang dan saat aku tengah melintas didepanmu, kau hanya memberikan senyuman
yang penuh arti.Kau duduk sendirian, mungkinkah itu berarti kau tak memiliki
siapa-siapa?Maksudku, wanita yang kau cintai.Kau sering merasa jengah padaku,
ketika aku menelponmu sebanyak jadwal minum obat.Tiga kali sehari....Tapi
senyummu itu. Begitu manis dalam dadaku.Tetapi itu mimpi.
Mantan ketua OSIS...
Mantan ketua OSIS yang sombong. Pergilah
jauh dariku, aku sudah melupakanmu.
Walau sesulit apapun itu, sampai aku menjadi gila karenamu.Bagaimana
tidak?Setiap malam aku sering menangis untukmu, setiap pagi aku selalu
melamunkan dirimu, sore aku menulis cerita tentangmu. Menjadikan beberapa kisah
yang berbeda namun tujuan sama.
***
Ketika kau harus melanjutkan sekolah
yang berbeda denganku, tentang rencanamu untuk menjadi ahli teknik. Aku baru mengetahui, bahwa sebenarnya
kau tidak ingin menyakitiku kembali. Kau tidak ingin aku sedih dan menangis
tiapku ingat kamu, karena keinginanmu itu.Aku baru tahu, bahwa kau masih
memikirkan perasaanku. Dan hinaanmu dulu hanyalah faktor usia kita yang terlalu
muda dan belum berfikiran tentang perasaan.Tapi, harus ku akui kau adalah cinta
pertamaku dan cinta yang buatku gila.
“Kata siapa? Puisi itu dariku? Kamu dibohongi Bastian.”ucapmu padaku dulu. Aku
masih tak percaya.Sampai akhirnya kau pun menegaskan padaku.Dan kata-katamu
itu, yang membuatku percaya bahwa selama ini kau menganggapku ada.Dan bukan
hanya sekedar maya.
“Mungkin puisi itu tak berati
bagimu?”ucapnya lirih dan beranjak pergi meninggalkanku.Inginku cegah
kepergiaannya,tapi langkahku terlalu berat.Terlalu gengsi untuk mengejar-ngejar
seorang lelaki.
***
Tapi ternyata...
Kau memutuskan untuk melanjutkan ke SMP diluar kota,sedangkan aku sudah
terlanjur mendaftar di SMP daerah kita. Beberapa minggu sebelumnya, aku
mendengar kabar dari adikmu, bahwa kau terkena penyakit demam berdarah.Saat
itu, aku merasa senang diatas penderitaanmu. Senang karena akhirnya kau gagal
untuk pergi ke luar kota. Sedih karena kau menderita sakit parah.Tapi, inilah
harapan seorang wanita yang mencintai laki-laki. Jangan pergi! Itu saja yang
kuinginkan darimu.
Adik mungilmu itu teman
karibku.Meskipun dia lebih muda dariku,tapi kami senang bercanda dan
tertawa.Bahkan,kami sering bercerita tentang kau. Dia telah ku anggap
enjadi adik kandungku sendiri. Bahkan,dia sering pergi ke rumahku tiap kali dia
tak mampu mengerjakan PR.
***
Kenyataannya...
Nyaliku tiba-tiba menciut, ketika kutahu bahwa dirimu memang berniat untuk
itu.Aku tidak suka kau pergi dariku. Karena pasti, nantinya jika aku memang
kelak akan menjadi kekasih sejatimu, kau tidak berada disampingku.
Mantan ketua OSIS yang sombong...
Akhirnya kita berbeda sekolah,meski
kita masih berada dalam satu daerah.Tetapi aku bahagia,karena setidaknya aku
dapat bertemu denganmu saat ku rindukan kamu.
Cinta...
Aku sering tertawa sendiri, andai mantan ketua OSIS itu mencintaiku dan menikah
denganku. Aku akan segera menolaknya. Kenapa?
Karena aku hanyalah seekor kupu-kupu yang telah kandas rasa cintanya.Aku
hanyalah gadis bodoh dan miskin yang mencintai seorang laki-laki anak lurah
desaku.Laki-laki yang begitu sempurna.Senyumnya yang begitu indah.Seindah mawar
merah darah yang pertama ku terima darinya.
Yang kenyataan sebenarnya adalah...
Aku malu untuk menatap matanya, apalagi berbicara dengan mantan ketua OSIS itu, sampai saat ini. Aku tak pernah bertemu
dengannya semenjak aku melanjutkan sekolah di SMA Negeri 2 Purbalingga.Delapan
bulan kau telah pergi dari hadapan mataku.
Bahkan,adikmu. Tidak ada lagi seseorang yang dapat ku ajak cerita tentangmu.Semua
seolah telah lenyap dari sisiku.Ditambah pula dengan kepergian teman-temanku,
yang selama ini menemaniku disaat aku membutuhkan mereka.Untuk sekedar
bersandar.
***
Empat
tahun yang lalu. Aku selalu duduk di bangku sebelahnya,melihat dia
tersenyum dan tertawa.Bahkan,melihatnya menangis tersedu-sedu.Tetapi mengapa
kini kita berjauhan. Jangankan untuk melihat senyumnya,melihat cara berjalannya
yang khas itu pun ku tak pernah lagi.
Seandainya Tuhan takdirkan Aku untuk
menemuinya dan berbicara
dengannya.Apakah kini dia masih menjabat seorang ketua OSIS seperti dulu
sewaktu SMP?Inginku tanyakan semua tentang dirinya.Aku tak bisa membohongi
hatiku.Dalam hatiku tetap terisi namnaya,meski sejuta kata telah ku ucap untuk
mengatamenjabat sebagkan bahwa aku sudah melupakannya.
Kini,ku hanyalah kupu-kupu mati yang menanti cinta yang lain.
Mungkin disini,kan ku temui cinta yang sejati. Tak perlu cinta yang
sempurna,karena aku akan mencintai dari kekurangannya.
TAMAT
Cerpen by Nurul Fitri
Redaktur by Alfira Putri Prabansari
Comments
Post a Comment