Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2013

GT Dan Pengambilan Nomor CAPAS 2013

SMANDA UpDate Gladi Tangguh atau lebih dikenal dengan GT, yang tahun ini (26/10) diadakan bersamaan dengan Pengambilan Nomor CAPAS bagi calon anggota PASMUDA, merupakan acara rutin tahunan yang dilaksanakan di SMA Negeri 2 Purbalingga. Acara GT sendiri adalah acara untuk mendapatkan bet Gadjahmada dan Saraswati serta menjadi anggota resmi dari Ambalan Gadjahmada Saraswati SMA Negeri 2 Purbalingga. Acara  pada tahun ini mengutamakan Kedisiplinan dan Berjuang Keras. Pada GT, acara yang paling khas adalah jalan kaki sejauh kurang lebih 16 Km. Bantara yang hadir di acara tersebut kurang lebih 40 orang, sedangkan dari PASMUDA kurang lebih 20 orang. " Paling berkesan pas cari duplikat, karena butuh perjuangan. Dioper sana-sini sama kakak Bantara, tapi untungnya pas subuh udah dapet." Tutur Afit Ananda Putri kelas X MIA 4. Meskipun dalam pelaksanaannya ada kendala, seperti banyaknya adik kelas yang sakit di tengah acara, tetapi acara tersebut tetap berjalan dengan lancar, k

Workshop Mading 3D

Sabtu (26/10), perwakilan dari sub unit ekstrakurikuler Visual Art dan Jurnalistik mengikuti workshop di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) tepatnya di lantai 3. Hal tersebut berkenaan dengan keikut sertaan Lentera Jurnalistik dan Visual Art SMANDA dalam event Lomba Mading 3D Campusmagz . Kegiatan ini diikuti oleh lima orang  yaitu Hidayati Zulfa FN, Widyatri Anggita, Ella Septiana A.G, Zaojan, dan Baskoro Ade P. Berangkat dari sekolah pukul 12.30 WIB dan pulang pukul 16.30 WIB. Kegiatan ini diadakan dengan tujuan untuk menjelaskan tentang Animasi 3D dan 2D (cara membuat dan manfaatnya) juga cara membuat suatu hal yang sederhana terlihat mewah. Yang menarik dari workshop ini adalah adanya pemberitahuan film buatan Indonesia (3D Animation) yang akan tayang di Hollywood dengan Bahasa Inggris yang menceritakan tentang Aji Saka. "Saya senang bisa mengikuti workshop ini karena jadi tahu bagaimana membuat sesuatu yang sederhana menjadi mewah, menambah ilmu pengetahuan dan ta

Siswa SMANDA Ikuti Study Kelistrikan

Foto dari Hafid Sauma SMANDA UpDate Selasa (22/10) tepatnya pukul 08.00 WIB, tiga siswa SMA Negeri 2 Purbalingga beserta siswa sekolah lain se-Karesidenan Banyumas, menaiki bus menuju Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Banjarnegara dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cilacap dari kantor PLN Purbalingga. Tidak lain, karena mereka akan mengikuti Study Kelistrikan yang diadakan PLN area Purwokerto. Perwakilan dari SMA Negeri 2 Purbalingga itu sendiri adalah Novian Dwi Taminingsih, Hafid Sauma, dan Acmad Abdul Lathif. Selama disana, mereka diberi materi tentang Kelistrikan, Mekanisme, serta hal-hal yang berkaitan dengan listrik dan PLN. Selain mendapatkan ilmu, mereka juga mendapatkan hadiah dan doorprize di sesi tanya jawab. "Senang, seru! Bisa ketemu siswa lain se-Karisidenan Banyumas." Tutur Hafid Sauma siswa kelas XI IPA 1 SMANDA, yang juga ketua OSIS masa bakti 2013/2014. Foto dari Hafid Sauma Report by Ella Septiana Adi Gunaning dan Irma Ratnasari

Dibalik Galaknya Satpam SMANDA

SMANDA UpDate Jum’at (25/10), Subagyo satu-satunya satpam yang di SMA Negeri 2 Purbalingga menceritakan pengalamannya selama bekerja di SMANDA. Sebelum Subagyo bekerja menjadi satpam di SMANDA awalnya Ia bekerja sebagai tukang kebun, namun setelah 2 tahun bekerja di SMANDA sebagai tukang kebun, akhirnya Subagyo diangkat menjadi satpam di SMA Negeri 2 Purbalingga.  Tugas Subagyo sebagai satpam antara lain adalah menerima tamu, mengamankan lingkungan sekolah, dan menertibkan siswa. Selama Subagyo menjadi satpam, dirinya tidak bisa lepas dari rasa lelah, apalagi jika ditambah bertugas jaga malam. Subagyo yang biasa dipanggil Pak Bagi oleh siswa siswi SMANDA ini dikenal sebagai satpam yang galak, karena kebiasaannya menggembesi ban sepeda motor siswa siswi SMANDA yang memarkir motornya kurang tertib. Hal tersebut dilakukannya demi kebaikan siswa tersebut. Subagyo juga berpesan agar siswa siswi SMANDA untuk menaati dan melaksanakan tata tertib.   Oleh karena itu, kita jangan

Runner Up Mural Competition

SMANDA UpDate Jumat (18/10), Risky Dwie S yang duduk di kelas XI IPS 1 mengutarakan pengalamannya dalam mengikuti lomba Mural Competition Minggu (13/10) yang diadakan di Alun-alun kota Purbalingga. Lomba tersebut disponsori oleh HONDA. Selain Risky, Andes Sandy S, Cahyo Aji dan Febian Dwi Lesmana pun ikut berpartisipasi dalam lomba Mural Competition. Mereka tergabung dalam satu kelompok. Febian Dwi Lesmana adalah siswa SMK Telkom Purwokerto sedangkan yang lainnya merupakan siswa SMA N 2 Purbalingga. Lomba Mural Competition dimulai pukul 10.00 WIB. Sebelumnya para peserta harus memiliki sebuah sketsa  bertemakan HONDA yang telah dipersiapkan sebelum dimulainya lomba. "Alhamdulillah, dalam lomba tersebut kami bisa meraih juara 2 dan membawa pulang piala serta uang pembinaan sebesar Rp. 500.000,00" ungkap Risky  Sedangkan menurut Andes Sandi S, mengikuti lomba tersebut sangat menyenagkan karena bisa mengalahkan 14 kelompok peserta lomba Mural Competition, tambah pengetahu

KIR Ikuti Lomba KTI di UNSOED

SMANDA UpDate Rabu, (16/10) SMA Negeri 2 Purbalingga mengikuti kegiatan KTI yang dilaksanakan di UNSOED. Kegiatan tersebut diikuti oleh tiga orang peserta yaitu Silmia, Vivi, dan Okta dari ekstrakulikuler Karya Ilmiah Remaja (KIR). Karya Tulis Ilmiah (KTI) adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengurangi limbah organik seperti buah ketapang yang digunakan untuk mengganti kedelai sebagai bahan baku pembuatan oncom. Judul Karya Tulis Ilmiah tahun ini adalah biji ketapang sebagai bahan baku oncom dengan tema: "Inovasi Makanan Bernutrisi". Okta dan teman-temannya menggunakan metode kajian pustaka dalam mengikuti lomba ini dengan dibimbing oleh Cahya (Guru Biologi selaku pembina). "Saya senang dan tidak menyangka mengikuti lomba KTI ini, dan pengumuman pemenang lomba akan diumumkan pada bulan November mendatang." ujar Okta Dini Laeli. Acara ini diikuti oleh seluruh Sekolah Menengah Atas se Purbalingga, Banyumas, Cilacap, dan Kebumen (BARLINGMASCAKEB). Menurut Okta,

Penjilat Biadab

Penjilat Biadab Buah Karya Sulis Setiawati Dibalik gubuk reotku Masih ku lihat penjilat biadab itu! Masih ku cium amis kebusukannya itu! Yang menjejakkan kaki mereka dipundak gembalanya Yang meludahi pengikutnya dengan liurnya Katanya “Aku politikus bersayap dari nirwana yang menaburkan benih-benih cinta disetiap sudut kosong negerimu” “Cintalah aku, ikutilah aku, jadilah budakku dan angkatlah aku ke dalam singgasana itu!” Dan diangkatlah penjilat itu dalam singgasana             Namun apa yang ditaburnya ?             Dia menaburi negeriku dengan dengki dan keserakahan             Dia mencakari negeriku dan mengobrak-abrik isi perutnya             Dia menarik ulur hatinya hingga mencuat dagingnya             Kini negeriku dipadati penjilat bermata pisau Sang Ibu Pertiwi meraung menahan sakitnya Raungannya membahana dalam setiap pori tubuhku Oh Ibu Pertiwi… Mengapa Ibu jadi begini ? Perutmu tersayat-sayat penuh luka Tubuhmu terjerembab dal

Disini Kami Bersaksi

Disini Kami Bersaksi Buah Karya Novian Dwi Taminingsih Masih adakah secerah harapan Masih adakah seberkas kejujuran Wahai pemimpin bangsa… Kau hancurkan martabat bangsa Demi segelintir uang yang kau makan             Wahai penafsu dunia             Tak pernahkah kau berfikir nasib kami             Nasib orang-orang yang engkau murkai             Pengemis, korban porong lapindo, kemiskinan dan pelecehan seksual             Itulah penderitaan kami Atas nama rakyat kami berjuang untuk rakyat Turunkan harga Adili korupsi Tanggalkan topeng-topeng kemunafikan dan kepalsuan Lindungi kaum jelata             Wahai pemimpin picik…             Sadarkah kau atas perbuatanmu             Wajah Indonesia telah kau coreng             Telah kau nodai…             Sungguh sia-sia kau dilahirkan             Sungguh penyesalan terdalam kau hidup             Kau tak lebih rendah dari pecundang Atas nama rakyat kami berjuang Atas nama rakyat ber

Nasib Negeriku

Nasib Negeriku Buah karya Dea Bunga Afina Raena Putri Untaian kata, untaian jeritan yang ingin terucap Tatkala ku melihat Deraian tindakan yang tak pantas terlihat Ingin ku menangis, bahkan menjerit Ingin ku berlutut dan berseru Melihat negeri ini bergelimang darah Inikah negeriku ? Negeri yang tak bercakrawala             Derai jeritan tiap insan             Tak didengar oleh para petinggi             Apa arti negeri ini ?             Jika para petinggipun tak peduli             Bagaimana nasib negeriku ?             Nasib negeri tercintaku             Banyak kekosongan! Ingin ku menangis! Menangis!             Aku marah dan aku marah!             Negeri yang penuh dengan lintas ketidakpedulian                         Hai para petinggi!                         Mengapa kau tak peduli!                         Dengan kesengsaraan kami…                         Bukalah mata dan hatimu sejenak                         Setinggi langitkan ke

Orang-orang Kolongan

Orang-orang Kolongan created by: Nilawati Ada aku disini Ada kami yang duduk diatas tumpukan kardus itu Ada kami disini yang melihat megahnya istana itu Ada kami disini yang terbaring bersama makhluk yang sekasta Deru kendaraan adalah musik gratisku Peluh adalah sahabat sejatiku dan Matahari obat semangat hidup kami Ya... Semangat untuk tetap kuat, demi receh untuk menambal perutku Tak ada yang peduli, tak ada yang mencintai Mungkin, orang besar itu hanya memikirkan dasi Hanya memikirkan kursi mereka Tanpa peduli derita dan nistanya kami di kolong ini Apa mereka benci dengan kami yang penuh debu? Benci dengan kami yang penuh darah hasil tepukan nyamuk di tubuh kami? Mereka selalu menghiasi fikiran kami Kami muak dengan sikap manja orang besar itu Geram dengan orang berperut buncit itu Ingin sekali kurobek baju yang mereka banggakan itu Hingga senja itu, gempita suara decitan sepatu boots dan erangan mesin-mesin besar mengguncang gubu

Inilah Aku

Inilah Aku created: Meyrina Ika Faradita Aku yang dulu... Selalu tersenyum dengan kalbu Hidup damai dalam lautan bulir kuning Sejahtera dengan kilaunya bintang Ya... Semua telah mati ditelan bumi Candamu pun hilang diterpa badai Yang ada hanya tetes derita Inilah aku... Yang penuh kebisuan Penuh dengan lautan tikus berdasi Dan tercerminlah kau...korupsi! Inilah aku... Seribu gedung pencakar langit Beratus gubuk di bantaran ciut Sungguh tak terbayangkan Inilah aku... Tak bisa lagi mengenyam bangku pendidikan Tak dapat lagi rasakan indah fatamorgana Semua karena, tak ada rupiah dalam genggam Kau yang diatas sana Dengarlah...lihatlah... Jeritan insan yang merana Lambaian cinta dalam susah Wahai petinggi negara Sumbangkanlah butiran kasihmu! Pada kami yang tak berdaya Dalam balutan ketulusan hatimu

Sang Pecundang Negeri

Sang Pecundang Negeri created by: Rahardian Ramadani Saat kau dendangkan beribu janji semanis madu Saat kau dendangkan lanunan lagu penuh harapan Di depan ribuan masa yang bergelora Ditengah teriknya mentari yang menyengat Dan seolah-olah kau beri mereka sebongkah emas Siapa insan yang yang tak terlena Siapa insan yang tak terbuai Mendengar gemingan penuh keyakinan itu Seakan kau telah menghipnotis jutaan mata Namun sekarang kau dustai Kau renggut berjuta kepercayaan Kau makan harta yang tak halal Setelah kau duduk di singgasana pemerintahan Merenungi semua ini memang tak ada ujungnya Kapan negeri ini akan tumbuh Sedangkan pemimpin negeri ini hancur Tak punya moral yang luhur Heran, apa tak ada sedikitpun celah rasa malu diwajah Tak ada rasa bersalah dibenak Beban tanggung jawab dipundak Kau permainkan seperti bola bekel Miris mendengar kabar korupsi Seakan hati ini pecah keluar nanah Dan lubang demi lubang terbuka Tikus

Inikah?

Bumiku, Indonesia Begitu indah, tak membosankan Tak dapat ku lukiskan dengan pena hitamku Beragam, Tapi satu, bukan katanya! Hidup di tengah tangan pejabat Mengatasnamakan dewi keadilan Bertingkah tanpa melihatkotornya bumi ini Oh, tubuhku kini mulai menggragas Kerasnya tangan itu seperti baja Membuat hati tak enggan bicara Bukan kami takut kawan Hanya saja kami warga negara yang taat Kami selalu hadir untukmu Tapi sekarang, rasakan! Kesengsaraan Membawa duka amat mendalam Bumi diam tak berarti tak tahu Kelakuan biadab kalian senantiasa terekam oleh-Nya Lihatlah! Ulah tangan itu membuat Hijaunya alam menggugur Seakan kemarau datang bukan di jamnya Oh, alam Kenapa ilalang tak mau muncul? Mungkinkah bumi ini sudah bukan tempatnya lagi? Entahlah Yang pasti, sekarang ini Kami sedang tak berdaya Yang membutuhkan tubuhmu Untuk menopang semuanya Karya: Danang Bagus P Redaktur: Ghalia Dyandra Y. A

Lebih Baik Telat Daripada Tidak Sama Sekali

Anak-anak telat untuk sholat Idhul Adha di SMANDA  (15/10) Pada Selasa pagi, SMA Negeri 2 Purbalinnga mengadakan sholat Idul Adha bersama yang bertempat di lapangan basket Smanda. Para siswa, para guru serta beberapa warga sekitar lingkungan SMA Negeri 2 Purbalingga tampak antusias dan khusyuk dalam melaksanakan sholat Idul Adha bersama ini. Namun tak jauh dari lokasi pelaksanaan sholat ini, terlihat beberapa siswa SMA Negeri 2 Purbalingga yang datang terlambat ke sekolah, tepatnya saat Narsanto sedang khotbah setelah shoat Idul Adha telah selesai dilaksanakan. Hal itu membuat para siswa yang terlambat itu terpaksa tidak mengikuti sholat Idul Adha berjamaah ini. Sebut saja Amellia Valentina RS yang datang terlambat ke sekoah dan terpaksa tidak mengikuti sholat bersama di sekolah. Ia menjelaskan bahwa alasannya terlambat hadir di sekolah antara lain karena kurangnya informasi dari sekolah mengenai waktu pelaksanaan sholat di sekolah. “Sedikit malu dan sedih karena tidak bisa ik

Dibalik Jalannya Idhul Adha 1434 H

Berlangsungnya Sholat Idhul Adha di SMANDA Selasa (15/10), SMA Negeri 2 Purbalingga mengadakan Sholat Idhul Adha bersama dan pemotongan hewan kurban. Hal ini biasa dilakukan setiap tahunnya oleh SMANDA. Sholat Idhul Adha ini dilaksanakan di Lapangan Basket SMA Negeri 2 Purbalingga dan dilanjutkan pemotongan hewan kurban di Lapangan Utama SMA Negeri 2 Purbalingga. Menurut Achmad Narsanto selaku Pembina Ekstrakurikuler Rokhis persiapan untuk kegiatan ini cukup matang karena sejak hari Sabtu (12/10) pasca Ulangan Tengah Semester (UTS) seluruh anggota OSIS, Rokhis, dan Waka Kesiswaan mengadakan rapat untuk lancarnya kegiatan ini. Dan untuk masalah hewan kurban SMA Negeri 2 Purbalingga  menyembelih sapi metal yang dipesan 1 bulan yang lalu dari mantan guru SMANDA, yang kebetulan beliau mempunyai peternakan sapi di Mangunegara dan untuk cara pembagian daging kurbannya OSIS dan Rokhis selaku panitia acara ini bekerja sama untuk mendistribusikan ke masyarakat, yaitu 70 % untuk masyara