Pagi hari, matahari belum menampakan sinarnya terlalu terang. Azka, cowok yang memiliki sifat dingin, cuek, dan irit bicara. Sosok cowok yang disegani banyak wanita karena wajahnya yang sangat tampan, dengan katampanannya yang diatas rata - rata. Ia tengah memasuki setiap lorong demi lorong untuk memasuki kelasnya, kelas XI IPA 1. Dengan setiap langkahnya, membuat cewek - cewek di SMA Verias menahan napasnya.
Azka tak memedulikan para wanita itu, ia terus saja berjalan. Tanpa ia sadari, sosok wanita merangkul pundaknya. Azka enggan merespon, ia kemudian menepis tangan itu dan tetap berjalan menuju kelasnya. Azka, memasukan tangannya ke dalam saku celananya, ia berjalan ke kelas sambil bersiul.
"Hai, Azka!" sapa seorang cewek ketika ia sudah masuk ke dalam kelas.
Azka tetap saja tak merespon sedikit pun, ia kemudian meletakan tasnya. Azka, menutup telinga nya dengan memakai handset, sebelum cewek itu mengatakan hal - hal buruk tentangnya, yang dapat membuat mood nya rusak.
Sambil menunggu temannya, ia membaca komik yang setiap hari dia bawa. Azka juga memiliki hoby, yaitu membaca. Hal inilah yang membuat sosok Azka terkenal. Ia juga pintar dalam hal matematika, ia juga sering mengikuti lomba OSN.
Azka mehembuskan nafas beratnya, ia kemudian melepas handset yang sendari tadi ia pakai dan meletakan buku komik ke atas meja. Sesekali pandangannya tertuju pada jam dinding yang menunjukan pukul 06.45, ia tahu temannya kini terlambat.
Dari ambang pintu terlihat, Andrian, Zaki, Farizal, dan Dino. Ke empatnya tengah brrsenda gurau. Azka sendiri mengernyitkan matanya, mencoba menyimak pembicaraan mereka.
"Abang aka pasti kangen ya ama kiki?" kata Zaki sambil memonyongkan bibir seakan - akan ia ingin mencium Azka.
Azka sendiri melotot pada pada Zaki, sementara teman yang lainnya bergidik jijik melihat tingkah sahabatnya itu.
"Kalau kangen ngomong aja, apa mo dedek cium?" tanyanya lagi.
Azka kemudian melemparkan buku komik miliknya ke wajah Zaki.
"Mamam tuh buku!" ucap Andrian sambil tertawa.
"Aan kenapa si? Cemburu aja ama bang aka."
"Gue cemburu, ish gue masih normal kali." ucap Andrian sambil bergidik ngeri, sementara yang lainnya hanya tertawa mendengar celotehan mereka. Kecuali Azka yang sendari tadi melihatnya tak acuh.
Tiba - tiba, bel masuk pun berbunyi. Mereka berempat duduk dibangku masing - masing, kini Azka tengah duduk sendiri. Mengingat, kalau Andrian duduk dengan Farizal. Dan Zaki duduk dengan Dino. Azka tengah memandang, bangku kosong yang ada di sampingnya.
Tak lama kemudian, datanglah Pak Ikhwan dari ambang pintu dan diikuti gadis cantik, dengan rambut terurai disertai bando pink, wajahnya yang manis dengan tinggi badan dan postur tubuh yang ideal membuat kelas XI IPA 1 tercengang. Kecuali, Azka.
"Oke anak - anak, semuanya tenang! Kita kedatangan murid baru," ucap Pak Ikhwan.
"Suit suit, gue embet nih," bisik Dino sambil bersiul genit pada gadis di samping Pak Ikhwan.
"Coba aja, gue yang bakalan embet dia. Secara gue lebih ganteng dari lo," bantah Fahrizal, yang mendengar perkataan Dino.
Dino kemudian menjulurkan lidahnya ke Fahrizal, Andrian memutar bola matanya malas dan sekilas melirik Azka yang sibuk dengan pikirannya sendiri, entah apa yang tengah ia pikir kan.
"Oke, silahkan perkenalkan nama mu nak!" ucap pak Ikhwan sambil mempersilahkan gadis itu memperkanlkan namanya.
Gadis itu menggigit bibir bawahnya, ia merasa malu tapi kemudian ia memberanikan diri. "Perkenalkan, nama saya Keyla Farisya. Kalian bisa panggil saya, Keyla." ucapnya, ia kemudian mengedarkan pandangannya ke arah pria yang tengah melamun di barisan paling belakang.
"Oke, kalau begitu kamu duduk dengan....," ucap Pak Ikhwan terhenti sambil mengamati bangku, berharap ada yang kosong. "Ya, bangkunya Azka." ucap Pak Ikhwan sambil menunjuk ke arah bangku Azka.
Azka yang mendengar namanya disebut pun mengalihkan pandangannya. Ia melirik ke arah wanita itu. Ia menatap bola mata hitam pekat milik wanita itu dan kemudian beralih ke buku komik.
"Oke, kalau begitu bapak tinggal dulu. Semoga kalian bisa akrab ya!" ucap Pak Ikhwan, sambil melenggang pergi.
Gadis itu menelan ludahnya dengan susah payah, ia menghampiri bangku itu.
"S..saya....," uacpnya terhenti ketika Azka berdiri dan berjalan keluar kelas. Padangannya terus saja mengikuti pria itu, ia tak tahu apa yang tengah pria itu pikirkan. Kemudian, ia menghembuskan nafas beratnya.
"Hai!" sapa seseorang dari belakang sambil menepuk bahu Keyla.
Keyla tersenyum ke arah pria itu, senyum yang manis.
"Lo ga perlu khawatir, dia emang selalu gitu kok." ucapnya. "Oh ya kenalin, nama gue Andrian Kelvino."
Keyla tersenyum, sambil mengulurkan tangannya untuk bersalaman. "Gue Keyla."
Pengarang :V.A.H
Baca lebih lanjut di wattpad, judul ceritanya : Azkeyla
Happy reading!!
Happy reading!!
Comments
Post a Comment