Stress karena penuh tugas sekolah ?? Pengen liburan tapi tak punya uang ?? Satu info yang pas untuk saat seperti ini. Backpacker, yap langsung saja kulas habis infonya..
Backpacker, secara harfiah terdiri dari 2 kata yaitu back yang artinya punggung pack yang artinya ransel. Kalau menurut siwiki versi bahasa inggris "Backpacking is a term that has historically been used to denote a form of low-cast, independent international travel". Menurut Matatita, pelaku backpacker sekaligus penulis buku "Tales form the road" backpacker adalah perjalanan tetirah atau laku. Dalam terminologi jawa, tetirah bisa dipahami sebagai upaya sesorang untuk mengambil jeda, keluar dari rutinitas harian, menepi sesaat untuk menemukan sesuatu yang dapat memperkaya jawa bathinnya.
Dengan backpacker kita bisa keliling Indonesia bahkan dunia, contohnya saja Agustinus Wibowo melakukan perjalanan dari Cina, Tibet, Nepal, 4 negara Stan (Uzbek, Kazak, Tutanrkmeni, Kyrgyz) India, Pakistan dan Afganistan.
Di Indonesia juga banyak tempat yang indah, cek saja di Bali, Lombok, Raja Ampat, Bunaken, Pulau Bangka. Tapi sayangnya, kebanyakan turis yang mendominasi bukan warga Indonesia yang lebih suka jalan-jalan ke Malysia atau Korea.
"Itu kan mereka yang sudah tidak sekolah lagi" pasti itu kata-kata yang ada dibenak kalian. Eits, tenang saja semua masalah ada solusinya. Kalian bisa sisihin uang saku atau uang pulsa 1.000/hari, katakanlah kita hitung per tahun hasilnya ada 365.000. Itu cukup buat ke Joja, Bandung atau Semarang. (Ingat! Backpacker bukanlah wisata yang mahal, tapi lebih ke menikmati tempat baru).
Sekarang jamnnya informasi, ada google kamus dunia, situs backpacker seperti backpackerindonesia.com, indobackpacker.com. Lagi nih, lewat facebook or twitter, perbanyaklah teman dari luar daerah, itu akan menjadi modal besar saat kita pergi melancong.
So, buat apalagi duduk manis didalam rumah lagi. Tuhan menciptakan alam yang luar bisa indahnya ini untuk dinikmati, bukan hanya dikorupsi oleh oknum yang tak bertanggung jawab. Pepatah bilang, kita kan tahu seberapa tinggi gunung bila kita sampai dipuncaknya, birunya laut hanya akan terekam dalam otak bila kita melihatnya di laut nyata.
Report : Irma Ratnasari
Redaktur : Irma Ratnasari
Comments
Post a Comment