Nabilah Ratna Ayu Azalia. Berumur masih 12 tahun. Ya nama
yang cantik sering disapa Nabilah. Rambut hitam panjang yang terurai dan gigi
gingsulnya yang membuat orang tidak akan lupa pada dirinya. Hewan kesukaanya
adalah kelinci. Hari ini adalah hari dimana Nabilah diberi hadiah oleh ibunya
seekor kelinci berbulu coklat dan berbadan gemuk.
“Wah,ibu terima kasih ya. Aku sangat senang
sekali,akhirnya aku punya seekor kelinci!” kata Nabilah dengan girang.
“Iya,sama-sama. Tapi kamu harus ingat kamu harus menjaga
nya dan jangan menyakitinya” kata ibunya dengan senyum yang mengembang.
“Itu sudah pasti bu!”
Saking senang
nya dengan aktor korea,Nabilah member nama kelinci nya Ji Hoo. Kelinci itu
diletakkan di kandang plastik dengan pintu besi yang tidak terlalu sempit.
Setiap hari,Nabilah member kelincinya kangkung,wortel,dan air. Pada keesokan
harinya,paman Nabilah datang ke rumah.
“Assalamu’alaikum”
“Wa’alaikumsalam,eh paman tumben sekali datang kemari”
kata Nabilah riang.
“Iya Nabilah,paman datang kemari mau kasih tahu kalau ada
kabar gembira untukmu” kata paman Nabilah sambil tersenyum.
“Wah,kabar gembira apa nih?”
“Paman punya banyak kelinci yang ingin paman kasih ke
kamu. Ehm…kira-kira ada 5”
“Serius paman? Wahhh Nabilah mau sekali paman” kata
Nabilah sambil jingkrak-jingkrak saking senangnya.
“Oke deh kalo gitu,besok paman datang lagi kemari jam 10
ya.”
“Oke sip!” kata Nabilah sambil mengacungkan jempolnya.
Paman Nabilah
yang bernama paman Angga ini memang paman yang sangat baik bagi Nabilah. Dia
sering datang ke rumah untuk sekedar bermain. Nabilah tidak sabar hari itu
tiba.
“Ibuuuuu~” teriak Nabilah.
“Iya nak,ada apa kok teriak-teriak gitu?”
“Paman mau kasih kelincinya buat Nabilah. Boleh kan
boleh?”
“Iya boleh kok,asalkan kamu tetap menjaganya ya”
“Pasti dong bu,sekarang Nabilah mau kasih makan Ji Hoo
dulu ya bu”
Keesokan
hari nya jam 10. Nabilah sudah menunggu pamannya sambil mengelus-elus bulu Ji
Hoo yang lembut itu. Dari kejauhan mobil Avanza silver memasuki halaman rumah
Nabilah. Wah,itu pasti paman pikir Nabilah. Pamannya berjalan menuju teras
rumah Nabilah dan melambaikan tangannya ke Nabilah.
“Ah,akhirnya paman datang juga. Mana kelincinya paman?”
tanya Nabilah.
“Sabar ya bil,kelincinya lagi dibawa pake truk sekalian
sama kandangnya. Paman suruh teman paman untuk membawa nya kemari”
“Oke deh”
Tidak lama
kemudian truk pick up yang membawa kelinci dan kandang nya pun datang. Nabilah
langsung berlari mendekatinya.
“Waaaah,lucu semua paman” kata Nabilah sambil menunjuk
kelinci dengan bulu berwarna putih bercorak coklat itu.
“Pak,kandang sama kelincinya langsung di bawa ke halaman
belakang ya.” Kata pamannya sambil menunjuk halaman belakang rumah Nabilah yang
luas itu.
“Baik pak” kata teman paman Angga sambil mengangkat
kandang besar itu ke halaman belakang.
“Terima kasih ya paman,Nabilah bakal jaga kelinci-kelinci
itu kok”
“Iya sama-sama. Paman pergi dulu ya,Assalamu’alaikum”
“Wa’alaikumsalam paman” kata Nabilah sambil tersenyum
memperlihatkan gigi gingsulnya yang manis.
Ketika
Nabilah sekolah,biasanya yang member makan kelinci-kelinci itu adalah ibunya.
Selain kangkung dan wortel,kelinci-kelinci itu juga diberi makan nasi dengan
campuran konsentrat supaya gemuk dan tetap sehat.
“Eh,Nabilah udah pulang” kata ibunya.
“Iya nih bu,kelinci-kelinci Nabilah lagi ngapain ya?”
“Ini mau ibu kasih makan. Bantuin ibu kasih kangkung ke
kandang itu ya”
“Iya,bu sini Nabilah bantuin.” Kata Nabilah sambil
membawa kangkung-kangkung itu ke kandang kelinci-kelinci lucunya. Waktu Nabilah
ke kandang Ji Hoo dia tersentak kaget karena melihat tubuh Ji Hoo sudah
terbujur kaku.
“Ibuuuu,ini Ji Hoo kenapa?” teriak Nabilah panik dan
sambil menangis.
“Lho,bil ini Ji Hoo sudah mati bil kok bisa ya?” kata ibu
Nabilah sambil memegang dan memeriksa bagian tubuh Ji Hoo.
“Gak tau bu” kata Nabilah sambil terisak.
“Ini bil,telinga Ji Hoo korengan dan kita lupa kasih
suntikan penangkalnya. Udah kamu gausah sedih kan kelinci mu masih
banyak,sekarang kita cepat-cepat mengubur Ji Hoo ya.” Kata ibu Nabilah dengan
lembut.
Nabilah
sangat menyesali kepergian Ji Hoo. Itu adalah kelinci pertama yang ia punya.
Malamnya,Nabilah ke kandang kelinci untuk mencoba memeriksa kelinci-kelinci
itu. Dia kaget saat melihat lubang yang dibuat kelinci-kelincinya itu ada
seekor kelinci putih abu-abu kecil yang muncul. Apa mungkin kelinciku ada yang
sudah beranak? Kata Nabilah dalam hati. Nabilah langsung berlari dalam ke rumah
dan menanyai hal itu ke ibunya. Lantas,ibunya langsung mengambil senter untuk
mengeceknya.
“Benar bil,kelinci kita sudah ada yang beranak.” Kata ibu
Nabilah sambil tersenyum.
“Wah,lucunya. Akhirnya kelincinya Nabilah punya anak
hehe.” Kata Nabilah sambil tepuk tangan karena gembira.
3 minggu
kemudian kelinci-kelinci Nabilah itu sudah besar. Kelinci itu sering bermain
dengan kelinci lain dan suka membuat lubang yang sering disebut oleh orang Jawa
“nge rong”. Kadang,Nabilah sangat kesal karena kadang ada kelincinya yang
bertengkar hingga kelinci satunya terluka. Dan pada saat Nabilah berusaha
melerainya menggunakan sapu,Nabilah malah dicakar dan digigit.
“Awas kamu ya,jangan nakal lagi nanti gak aku kasih makan
lho!” kata Nabilah ke kelinci-kelinci nya yang sedang bertengkar sambil
mengibas-ibaskan sapu ke pantat kelinci itu. Walaupun kadang suka tidak tega.
“Sudah bil,biarin aja nanti juga mereka berhenti sendiri.
Kalau kamu mengganggunya malah mereka tembah bertengkar”
“Iya bu,abisnya Nabilah kesel. Dicakar sama digigit
lagi!” kata Nabilah sambil memanyunkan bibirnya.
“Sudah-sudah,sekarang kamu cuci tangan biar gak infeksi”
“Iya bu” kata Nabilah sambil berlari ke wastafel.
“Aku akan
selalu menjaga kelinci-kelinciku yang lucu itu walaupun terkadang mereka
menyebalkan.” Batin Nabilah sambil tersenyum.
(catatan:usagi
adalah bahasa Jepang yang artinya kelinci)
Cerpen by Nurhalisa Tri Padma
Redaktur: Nurhalisa Tri Padma
Comments
Post a Comment