Disebuah sekolah yang tidak jelas namanya
memiliki suasana yang asri karena banyak pepohonan yang tumbuh di sekolah
tersebut. Namun ada hal yang membuat suasana asri tersebut menjadi sia – sia.
Suatu
ketika Jasmun dan Luki yang merupakan siswa di sekolah tersebut hendak pergi ke
kantin untuk membeli makanan, saat itu waktu istirahat setelah jam pelajaran
ke-3. Mereka sempat heran dan bingung hendak makan dimana. Karena kantin
sekolah yang mereka punya terlalu penuh. Kemudian mereka memutuskan untuk makan
didepan ruang kelas. Dan sejauh mata memandang, sebuah pemandangan yang
menemani mereka makan adalah sebuah kolam hijau.
“Wah
Mun, kita beruntung bisa melihat pemandangan seindah ini. Seperti piknik
dipinggir danau Toba.”, dengan tertawa Luki memulai pembicaraan. Sedangkan
Jasmun hanya melongo dengan segumpal siomay yang belum dikunyah sampai habis
didalam mulutnya.
“Kok
bisa ya sampai ijo gituh warna kolam
kita???”, Luki melanjutkan pembicaraannya.
“Mungkin
Bang kolor ijo bertapa di kolam itu Ki, ampe
warna kolornya luntur dah!!”
“Ya
bisa jadi siii. Eh Mun!! Liat tuh, apaan yang nungging di dalem kolam???”, Luki
menunjuk sebuah benda kecil didalam kolam.
“Mana
Luk??? Oh, kaya kodok M..A..T..I..
kayanya Ki??”
“Innalilahiwainnailahi
roji’un, kodok – kodok itu mengakhiri hidup mereka dengan menceburkan diri
kedalam kolam hijau bekas pertapaan Bang kolor ijo.”
Ditengah
– tengah percakapan Luki dan Jasmun, seorang pengurus sekolah lewat didepan
mereka. Tiba – tiba Luki memanggil beliau.
“Pak,
saya mau tanya. Kok kolam ini warnanya hijau begini si Pak, juga banyak kodok
yang mengakhiri hidup mereka di sini. Dugaan saya si ya Pak, mungkin kolor ijo
sering bertapa di kolam ini sampai warna kolornya luntur deh Pak.”
Pengurus
sekolah tersebut tertawa, kemudian dia menatap kolam tersebut. Besoknya kolam
tersebut dikuras dan diisi dengan air bersih dan ikan – ikan yang cantik. Dan
dengan lugunya Jasmun juga Luki bertanya lagi kepada pengurus sekolah tempo
hari.
“Pak,
kolamnya jadi sangat indah. ikan – ikannnya juga cantik. Em ... besok kalau
kita ketemu Bang kolor ijo kita bilangin supaya tidak lagi bertapa disini.
Supaya kolam kita tetep cantik seperti ini. Betul tidak Pak!!!!”
Anekdot by Dita Noviyanti
Redaktur by Sofitri Maharani
Comments
Post a Comment