Skip to main content

SMAN 2 Purbalingga Pamerkan EGP dalam Ekshibisi Pelajar 2015


 
(Wildan Nur Rahman dan EGP (Emergency Generator Portable)
buatannya dalam pameran ekhibisi pelajar 2015, Rabu (25/11), GOR Guntur Dardjono Purbalingga.)


Rabu-jumat (25-27/11), di halaman depan gedung olahraga Guntur Dardjono Purbalingga, telah diadakan ekshibisi pelajar untuk siswa SMA/SMK/MA se-Purbalingga. Ekshibisi kali ini mengangkat tema “Kita Bangun Generasi Unggul, Berkarakter, Berdaya Saing Seiring Dinamika MEA”. Ekhibisi atau yang kerap disebut Expo telah membangun kreativitas siswa dalam usaha mereka menampilkan pameran terbaik dan menarik. Termasuk SMAN 2 Purbalingga sebagai salah satu sekolah yang memamerkan hasil karya siswa. Salah satu karyanya adalah EGP (Emergency Generator Portable), sebuah alat yang serupa dengan genset yang memiliki tegangan 270 Volt. Ide awal pembuatan EGP ini berasal dari Firman Nugroho S.Pd selaku guru pendamping pembuatan EGP. “Awal ide pembuatan EGP ini karena harga genset yang mahal dan harus menggunakan bahan bakar solar atau bensin, jadi EGP ini dirancang sebagai trobosan murah dan mudah dipindah.” Kata Firman saat diwawancarai (25/11). Bahan yang dibutuhkan untuk membuat EGP ini adalah aki sebagai bahan bakar dan inverter sebagai generator sedangkan proses merangkai EGP ini membutuhkan waktu 3 minggu. Fungsi dari EGP ini sendiri adalah sebagai sumber daya cadangan yang dapat dipindahkan dengan mudah. Selain itu dapat digunakan untuk mencharge Hp atau melakukan kegiatan lainnya yang membutuhkan listrik. “Kesulitan yang saya rasakan adalah saat melilitkan kumparan tembaga yang membutuhkan cukup tenaga dan panas yang saya rasakan karena terkena solder saat menggunakannya.” ucap Wildan Nur Rahman, pembuat EGP. EGP itu sendiri akan diikutsertakan dalam lomba karya ilmiah untuk penelitian di UGM pada tanggal 30 November 2015. Selain EGP, SMAN 2 Purbalingga juga memamerkan telur puyuh asin, nata de coco, lampion, lukisan, dan karya lainnya. Kesan dari Expo kali ini bagi Firman, “Hujan dan riweh”, tuturnya. Reporter : Dita Noviyanti dan Lisda Dwi Hartini.
Redaktur : Yuli setiyaningsih

Comments

Popular posts from this blog

Harapan Menyambut Semester Genap

Windi Saputri dan Verliani Nur Adzani SMANDA UpDate Liburan semester 1 telah usai, itu artinya kini para murid sekolah, termasuk para siswa SMA Negeri 2 Purbalingga telah memasuki semester 2. Segenap agenda yang telah direncanakan kini ada di depan mata. Berbagai perbaikan seperti peningkatan semangat belajar pun harus segera dipenuhi agar di semester 2 ini dapat membawa revolusi yang lebih baik dari semester 1. Verliani Nur Adzani yang merupakan salah satu siswa kelas X MIIA 4 ini menuturkan bahwa di semester 2 ia tidak menambah atau mengurangi jam belajarnya, masih sama seperti dulu dan lebih meningkatkan semangat belajar. “Kalo udah ngerasa males belajar biasanya aku lebih suka ndengerin musik, makan yang banyak dan minta motivasi orang tua untuk menjaga agar semangat itu tetap ada,” ujar Verli. Hal itu serupa pula dengan Harris Afriantono. Siswa yang telah berhasil meraih peringkat 2 di kelas X MIIA 4 ini juga menyikapi semester 2 dengan menambah semangat belajar, walaupu

Ruang Kelas Baru, Semangat Baru

SMANDA UpDate Pembangunan ruang kelas baru telah selesai. Ruang kelas baru ini sudah mulai dipergunakan untuk kelas XI IPA 1 sampai XI IPA 4, yang letaknya berderet persis. Pembangunan yang memakan waktu sekitar 4 bulan dan telah selesai pada awal semester 2 ini disambut rasa senang oleh para siswa dari XI IPA yang menempati ruang tersebut. Pasalnya, para guru memang menjanjikan para siswa bahwa ruang kelas yang baru akan segera dapat dipergunakan untuk kegiatan belajar mengajar pada awal masuk sekolah yaitu awal bulan Januari. Sebelumnya, kelas XI IPA 2 sempat mempergunakan ruang laboratorium kimia. Sedangkan kelas XI IPA 3 sempat mempergunakan ruang laboratorium fisika. Dan kelas XI IPA 4 menggunakan ruang kelas biasa, yang sekarang menjadi ruang Pendidikan Agama. "Ruang kelas yang baru ini nyaman rasanya. Mungkin kar ena masih baru, meja kursi serta papan white board pun masih baru dan bersih tanpa coretan. Hanya saja, papan tulisnya kurang panjang." ungkap Ama

Berbeda, Raport Kurikulum 2013

SMANDA UpDate Sabtu (21/12) penerimaan raport di Purbalingga diadakan secara serentak pada hari ini. Namun ada yang berbeda dengan tahun ini, yaitu raport K urikulum 2013 yang memang berbeda dengan model raport kurikulum sebelumnya.  Untuk siswa kelas XI dan XII SMA model raportnya tetap menggunakan model raport KTSP 2006, namun untuk siswa kelas X SMA model raportnya menggunakan model raport baru yaitu model raport Kurikulum 2013.  Keadaan ini awalnya membuat para siswa dan orang tua kebingungan, karena model raport sekarang berbeda jauh dengan model raport sebelumnya. Model raport yang sekarang lebih mirip dengan model nilai di perkuliahan. “Saya bingung membaca nilai raportnya, soalnya pembagian nilainya ada 3 yaitu nilai pengetahuan, nilai keterampilan dan nilai sikap.” Ungkap salah satu siswa kelas 10 IIS 4.  Namun menghindari hal tersebut akhirnya pihak sekolah sebelum pembagian raport, wali kelas terlebih dahulu menjelaskan tentang model raport K urikulum 2013 dan me