Air
Mata Cinta Pertama
Karya : Anggita Triana L
Melewati
jalananbersamamu, Aku merasakan getaran- getaran yang terasa aneh, semenjak
kitabertemu, Aku ingin bersamamu selamanya, sebagai teman hatimu.
***
Kanaya mengayuh sepeda kesukaanya ke arah taman, di belakangnya ada seorang
laki-laki yang sama seperti mengayuh sepedanya. Dia adalah Kenan, sahabat Kanaya
sejak masa orientasi. Kanaya menghentikansepedanya, nafasnya terdengar memburu,
walaupun seperti itu Ia tetap tersenyum,melihat ke arah Kenan yang akan segera
sampai ke tempat Ia berhenti. Kenanterlihat kelelahan dengan peluh yang
membasahi wajahnya dan nafasnya yangterdengar lebih cepat. “Nay, lo kok cepet
banget sih ngayuh sepedanya, Gue ditinggal begitu aja, heh” gerutu Kenan. Kinal
yang mendengarnya hanya terkekehgeli karna wajah Kenan yang terlihat lucu.
“Ketawa terus, puas-puasin ajaketawa sono!!” kesal Kenan lalu pergi
meninggalkan Kanaya sendirian. “Yah, yahkok ditinggal sih. Nan-Kenan.”
TeriakKanaya kepada Kenan yang sudah meninggalkannya lalu Ia mengikuti
Kenanmenggunakan sepedanya. Kanayamengikuti Kenan sedari tadi dengan terus
menggerutu tak jelas. Sesekali Iamelihat ke arah Kenan yang tetap
mengacuhkannya. Kenan berhenti di depanKanaya, Kanaya yang sedari tadi
menggerutu tak jelas tidak melihat Kenanberhenti. BRAK! “Aduhh!!, Kenan lo
kenapa berhenti mendadak sih? Jatuh kanGuenya” kesal Kanaya pada Kenan. “Lo
kenapa, Nan? Kok diem aja?” tanya Kanayapada Kenan yang dari tadi diam tak
bergeming. Kanaya yang merasa aneh lalumengalihkan pandangannya ke arah yang
sedang Kenan amati. Di sana terdapatgadis cantik bagai bidadari sedang duduk di
bangku taman. ‘Ooh, si Kenan lagiliatin Anara’ batin Kanaya. “Kalo suka
samperin aja kali, jangan cuma diliatinkaya gitu, diambil orang nanti nangis
kejer” ucap Kanaya. “Eh, Lo kenal samadia, Nay?” Kenan berkata dengan kikuk
membalas ucapan Kanaya. “Kenal, Dia temendiekstrakulikuler musik. Namanya Anara
Raditha” balas Kanaya.“Ooh, cantik yah”ucap Kenan dengan senyumnya. Kanaya
hanya menatap Kenan nanar, jika ada yangtanya kenapa? Entahlah Ia juga tak
tahu, yang Ia tahu hanya hatinya yang terasanyeri.
***
Senin pagi, Kanaya sudah
siap dengan seragam sekolahnya, Ia menuju rumah Kenanmenggunakan sepedanya.
Kali ini adalah jadwalnya berangkat bersama Kenan dengansepedanya setelah sabtu
kemarin Kenan. Ia mengayuh sepedanya dengan santaimenikmati angin lembut di
pagi hari ini. Sesampainya di depan rumah Kenan, Iadapat melihat Kenan yang
sudah menunggunya. Kenan terlihat lebih manis dankeren karena memakai earphone,
dan juga menaruh tangannya pada saku celananya.Terlihat juga rambut cepaknya
yang sedikit acak-acakan. Itu membuat Kenansemakin terlihat keren. “Ayo, Nan
cepet.” ucap Kanaya. “Iya. Iya. Bawel lo ah”balas Kenan. Kanaya mulai mengayuh
sepedanya kembali. Ia tersenyum lalu berkatalirih ‘Lo ganteng Kenan, dan
ernyata selama ini Gue suka sama lo’. Kenan yangmelihat pergerakan dari bibir
Kanaya namun tak tahu apa yang dikatakan Kanayabertanya pada Kanaya. “Lo bicara
apa Nay?” tanya Kenan. “Eh- Engga, Gue gabilang apa-apa” balas Kanaya kikuk.
Kenan hanya membulatkan mulutnya membentukhuruf ‘O’.
Kanaya dan Kenan sudah
sampai di sekolahnya tempat belajar. Kanaya nmemakirkansepedanya pada tempa
yang disediakan. Saat Ia berbalik Ia melihat Kenan yangsedang mengamati Anara
lagi. ‘Mungkin Kenan emang cinta sama Anara, Gue harusbantu Dia. Kenan itu
sahabat Gue, dan mungkin selamanya akan jadi sahabat.Jangan berharap lebih
Naya” batin Kanaya. Kanaya lalu menghampiri Kenan.“Samperin yuk” ucap Kanaya
pada Kenan yang masih bergeming di tempatnya. “Eh”.“Hai Ra?” sapa Kanaya pada
Anara. “Eh hai Naya.” balas Anara bingung karena takbiasanya Kanaya menyapanya
selain waktu ekstrakulikuler. “Kenalin ini sahabatGue, Kenan. Kenan ini Anara”
kata Kanaya memperkenalkan Kenan. “Hai Kenan. AkuAnara” Anara memperkenalkan
dirinya seraya mengulurkan tangannya di depanKenan. Kenan yang masih belum
bergerak membalas uluran tangan Anara di senggololeh Kanaya. Memberi kode untuk
membalas uluran tangan dari Anara. “Ehm Hai,Kenan” balas Kenan sembari membalas
uluran tangan Anara. Setelah itu merekamakin akrab walau baru bertemu. Kanaya
yang melihatnya hanya diam dan merasadirinya seperti angin yang tak dianggap.
“Ehm, Gue ke kelas dulu ya Ra, bye”ucap Kanaya seraya berlari menuju kelasnya.
“Eh, Nay!. Yah ditinggalin. Eh Ra,boleh minta nomor Hpnya engga? Sekalian pin
BB ya?” tanya Kenan dengan wajahberharap. “Iya boleh kok.” Anara menyobek
kertas lalu menulis nomor HP dan pinBB nya. Lalu menyerahkannya ke Kenan. “Nih”
kata Anara seraya memberikan kertastadi. “Oke, makasih ya Ra. Gue ke kelas
dulu, bye!” kata Kenan.
***
Kenan dan Anarasemakin hari semakin dekat. Sampai-
sampai Ia melupakan Kanaya. Seperti saatini, sekarang jadwalnya Kenan yang
bersepeda bersama Kanaya ke sekolah menggunakan sepeda Kenan tetapi Iamalah
membatalkannya karena ada janji menjemput Anara. Kanaya sudah sampai
disekolahnya, sekarang Ia sedang duduk sendiirian di bangku kelasnya. Ia
masihsetia menunggu Kenan sahabatnya. Setelah beberapa menit menuggu, Kenan
datangdengan wajah berseri-seri. Kanaya bertanya-tanya pada dirinya sendiri.
‘Ada apadengan Kenan?’. “Nay, Gue seneng banget akhirnya Gue sama Anara udah
resmipacaran” ucap Kenan dengan semangat. Kanaya yang mendengarnya hanya
tersenyummiris, beginikah akhirnya?. “Selamat ya. Longlast” kata Kanaya
memberikanucapan selamat pada Kenan. “Ahaha. Iya. Ntar Gue traktir Lo kok,
tenang aja”kata Kenan disertai tawa. Taukah Kenan, di sampingnya –sahabatnya–
sedang sedihmendengar kabar bahagianya. Kanaya mengalihkan pandangannya keluar
jendela.Matanya berkaca-kaca air menggenang di pelupuk matanya. Ia tak mau
Kenan tahubahwa dirinya menangis. Menangis karena cintanya bertepuk sebelah
tangan.
***
Kanayamelangkahkan kakinya ke sebuah taman rahasia yang hanya
dirinya dan Kenan yangmengetahuinya. Ia memanjat ke pohon yang di atasnya
terdapat rumah pohon yangbiasa Ia dan Kenan tempati. Ia rindu masa-masa disaat
Ia dan Kenan selalubersama. Ia sangat merindukan masa-masa itu. Kanaya menulis
sesuatu di kertaslalu membentuknya menjadi burung. Dan memasangnya disalah satu
tempat yangsudah Ia sediakan dengan Kenan dahulu. Untuk tempas memasang kertas
berisiharapan-harapannya di kertas tersebut. Ia menggantungkan burung kertas
itu lalumulai pergi dari tempat itu dengan air mata yang tak pernah henti mengalir
daripelupuk matanya. Inilah akhir kisah cinta pertamanya yang takkan
pernahbersatu. Cinta yang hanya akan menjadi rahasia yang entah kapan akan
terungkap. Cinta yang mungkin takkan pernah bersatu dalam ikatan selain
persahabatan.
––––––––––TAMAT––––––––––
"Air mata cintadiantara persahabatan.
Air mata yang mengungkap betapa tulusnya rasa cinta itu.Rasa yang takkan pernah
hilang walau hanya sebatas –Sahabat–. Hubungan suci yang tak boleh ternodai dan
terpecahkan hanya karena rasa yang mungkin sewaktu - waktu tak ada lagi"
–Air
Mata Cinta Pertama.
"Cinta takselamanya bersatu, sewaktu-waktu akan berpisah,
jagalah cinta tersebut dengansepenuh hati. Jika kamu memang tulus mencintai
seseorang"
–Air Mata CintaPertama.
Redaktur : Akmal Al Ajial
Comments
Post a Comment